Sabtu, 01 Desember 2012

TOMAT DAN MANFAATNYA


Buah tomat memang sudah akrab dengan masyarakat Indonesia. Tetapi apakah semua orang tahu tomat memiliki kandungan nutrisi tinggi dan bisa digunakan sebagai obat yang mampu mengurangi risiko terserang sejumlah penyakit mematikan ? Apa saja khasiat tomat bagi kesehatan manusia ? 

Banyak orang mengelompokkan tomat dalam sayur-sayuran. Hal ini sah-sah saja lantaran tomat memang sering dimasukkan dalam kelompok sayuran ketimbang buah-buahan. Tomat berasal dari bahasa Aztek, salah satu Suku Indian, yaitu xitomate atau xitotomate. Tanaman tomat ini berasal dari Peru dan Ekuador di Amerika Selatan. Tomat menyebar ke seluruh dunia khususnya negara yang beriklim tropis setelah berkembang di Amerika sebagai gulma (tanaman pengganggu, red).

Konon di Amerika tomat tersebar dengan cepat karena dimakan burung dan kotorannya menyebar ke mana-mana. Di Eropa dan Asia, tomat sisebarkan oleh para pedagang Spanyol yang sebelumnya berkelana di Benua Amerika. Khusus di Indinesia, tomat dibawa oleh orang Belanda.

Tanaman ini dapat hidup baik dataran tinggi maupun dataran rendh, tergantung pada jenis varietas tanamannya. Akan tetapi kualitas tanah, banyaknya sinar matahari dan curah hujan ikut mempengaruhi pertumbuhan tomat. 

Di Indonesia, Kota Malang di Jawa Timur selama ini dikenal sebagai sentra penghasil tomat. Sedangkan di tingkat dunia, Taiwan merebut posisi sebagai sentra tomat. Jadi, bukan Amerika, tempat asal tomat yang mengembangkan tanaman tersebut. Tomat yang baik adalah tomat yang masak di pohon, bukan tomat yang dipaksa matang (dikarbit). 

Tomat yang sudah matang akan lebih mudah diproses lebih lanjut. Tetapi hal ini yang terbaik terjadi pada para pedagang dan pengusaha yang menjadikan tomat sebagai komoditas usahanya. Mereka lebih menyukai tomat muda atau yang dikarbit utnuk memperoleh keuntungan. Karena tomat yang dikarbit mempunyai masa segar lebih lama ketimbang tomat yang matang di pohon. Tomat yang matang di pohon, lebih cepat keriput dan membusuk. Sementara tomat karbitan lebih tahan lama. Namun, jika dilakukan pemrosesan dengan bantuan blender atau lebih sulit dihancurkan. 

Kandungan Nutrisi Tomat. Menurut Titien RK, dokter spesialis nutrisi, tomat mengandung berbagai zat yang berguna bagi tubuh. “ Setidaknya tomat mengandung protein, fosfor, zat besi, belerang, vitamin A, B1, C dan betakaroten jenis likopen. Akan tetapi, kandungan yang terbesar adalah likopen yakni hampir 50 persen lebih,“ katanya. 

Menurut dokter yang selalu berpenampilan santai ini, jenis tomat terbaik adalah tomat mengandung banyak vitamin C, sekitar 25 mg. Tetapi tidak semua tomat memiliki kandungan nutrisi tinggi. Ada hal eksternal dn internal yang ikut mempengaruhi kandungan nutrisinya. 

Kandungan tomat yang menarik adalah tingginya likopen. Selain memberikan warna merah, ternyata likopen juga terbukti efektif sebagai zat antioksidan. “Jika likopen pada tomat digabung dengan kandungan dalam wortel, akan mampu menurunkan risiko terkena kanker,“ katanya. Kanker yang bisa diturunkan kadarnya antara lain, kanker prostat, lambung, tenggorokan dan usus besar. 

Dr Titien menambahkan bahwa kandungan asam klorogenat dan asam p-kumarat dalam tomat, mampu melemahkan zat nitrosamine yang menjadi pemicu kanker. Sayangnya, penelitian tentang tomat sangat terbatas dilakukan. Terlebih di Indonesia. Literatur khusus yang membahas tentang tomat sedikit sekali jumlahnya. Kalaupun ada, hanya pada teknik budidaya tanaman tomat. 

Penelitian tentang tomat diawali oleh Dr John Cook Bennet dari Wiloughby University, Ohio, AS yang dilakukan pada November 1834. Hasil penelitian ini kemudian ditulis oleh Hubert Howe Bancroft dalam History of Utah. Ia melakukan penelitian tentang tomat yang dapat digunakan sebagai obat dalam mengatasi gaangguan pencernaan (diare), serangan empedu dan fungsi haati. Hal inilah yang menyebabkan orang mengatakan tomat sebagai apel hati, karena dapat menyembuhkan penyakit hati. 

Seorang peneliti dari Rowett Research Institute di Aberdeen, Skotlandia, menemukan hal baru. Gel berwarna kuning yang menyelubungi biji tomat, dapat mencegah penggumpalan dan pembekuan darah yang memicu penyakit stroke dan serangan jantung. Kedua penelitian ini akhirnya dilanjutkan oleh dr. Yumi Tohuoka, peneliti dri Tohoku University di Sendai, Jepang. 

Tomat menurut Titien, juga banyak dimanfaatkan dalam industri kecantikan. Banyak masker dan pil anti penuaan yang berbahan dasar tomat. Bukaan tanpa alasan mereka menggunakan tomat sebagai bahan dasar. Karena pigmen likopen memang terbukti efektif sebagai antioksidan yang mampu melawan penuaan dini. Zat lain seperti tomatin di dalam tomat juga sangat bermanfaat sebagai zat antiinflamasi. Zat ini diyakini mampu menyembuhkan luka dan mengobati jerawat. 

Jika Anda demam, tomat juga mempunyai sifat antipiretik alias pereda demam. Sementara serat yang tinggi di dalam tomat mampu mengatasi gangguan percernaan seperti sembelit dan wasir. Selain itu, berbagai kandungan zat yang terdapat dalam buah tomat, mampu memulihkan lemah syahwat, meningkatkan jumlah sperma serta menambah kegesitan gerakan sperma

Jumat, 31 Agustus 2012

Hasil Karya sederhanaku

Walaupun gak begitu bagus, inilah hasil karyaku. semoga bisa memberikan pembelajaran untuk kedepan bagiku yng mulai belajar untuk berkembang......

Jumat, 16 Maret 2012

BALI ISLAND

In the year 1679, on a bright day with its clear skies and soft blowing  winds, there was a dutch commercial fleet sailing to the eastern java sea, led by its commander Admiral Cornellius de Houtman. Several miles fter passing the east coast of java island they saw another small island with its green peaks high above sea level, massive, like a giant turtle floating on the water. Attracted by the fertility of the land, Houtman thought that possibly this could be the land of spices, the valuable commodity for which they sailed months there were no spices at all but many unique inhabitants with a completely different life style from those of any other island they had ever seen.
            Finally Houtman sailed back to his base-port of Batavia, in Java, with nothing but a bundle of reports about a “new” island he had found, the island which was called by its inhabitants : “Bali !” and from then on the name of Bali spread rapidly throughout Europe, and the world.
            Today, Bali, which is still called Bali, Lives in the 20th century along with other parts of the world. Nearly there centuries after it was “found” by houtman its requirements probably are not too much different from the needs pf any other region.
            Well, suppose , Houtman is still alive today and, suppose, he is invited to see the island he had  “found”, how would Bali affect him?
            Bali today is not the same as the Bali  Houtman had seen three centuries ago, there have been improvements made by the progress of modern technology for the comport of Bali’s guests. However, what so called changes have  been made are not more than an outward appearance, just gratifications to comport the guests outward life, while inwardly the culture of Bali itself is still yhe Bali of centuries ago. The ceremonies the people perform for their deities, and the customs the people retain, or the traditions they protect among the fast stream of technological developments, all are kept up as is the life still itself. If one day there is an inaugural flight ceremony for the jumbojet service, there ar offerings made at the same time. A jumbo-plane, for the Balinese, is merely an implement for the expediency af daily life. It is not something to be denied. Offering is part of life itself, so it is something that could not be left behind. If both of them are compatible why throw one away?.
            So life goes on in its natural wy in Bali. It’s natural for a number of bus passengers to patiently await the driver while he is presenting an offering on a shrine beside the road. And it’s natural too if a row of devotees in a procession are joined by the luxurious cars, and taxis, and air-conditioned buses, and dispersing tourists, at the same time and on the same road. So why do people feel strange if a group of villagers who walk patiently in a funeral procession are accompanied by the gamelan music from a tape recorder made in Japan?